Yevi Kusyana :
ABSTRAK
Setiap manusia sikap kerukunan beragamanya akan mengalami perubahan
dan perbedaan sesuai dengan tingkat pola pikir masing-masing. Apalagi ini berada
di lokasi pariwisata yang hidup dengan bermacam-macam agama juga bermacammacam
adat dan kebiasaan yang mereka bawa dari daerah mereka masing-masing
atau dari pengunjung yang sangat beragam adat budaya dan agamanya. Hal ini
akan mempengaruhi pola pikir masyarakat. Di lingkungan ini masyarakat lebih
mengedepankan ekonomi ketimbang agama dan keyakinan yang mereka anut,
kadang-kadang agama dinomorduakan, mereka lebih mementingkan pekerjaan
demi menghasilkan sesuatu untuk mencukupi nafkah diri dan keluarganya. Bisa
juga terjadi, agama dilupakan begitu saja dengan alasan sibuk pekerjaan. Demi
meraih satu kebutuhan hidup yang lebih sejahtera dan tentram, mereka
menggunakan berbagai cara yang tidak baik dalam menjalankan hidup beragama
hanya untuk mencapai keuntungan duniawi yang tak akan bisa diukur
kepuasannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang
menudukung serta bentuk implementasi dari kerukunan antar umat beragama di
lokasi pariwisata Pangandaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Alasannya karena prosedur penelitian ini dapat menghasilkan deskriptif. Dalam
penelitian ini penulis berupaya untuk memperoleh data yang sebenarnya. Data
penulis dapat diperoleh dari observasi dan wawancara dengan sumber data yaitu
para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pariwisata dan masyarakat setempat.
Ekonomi merupakan faktor yang mengakibatkan kerukunan antar umat
beragama di lokasi pariwisata Pangandaran bisa terjadi, hal ini karena merupakan
menjadi penghidupan bagi masyarakat tersebut. Selain itu sejarah perkembangan
pariwisata Pangandaran cukup kuat pula dalam mendorong masyarakat untuk
berlaku rukun antar sesama masyarakat di sana. Tetapi tanpa kesadaran yang
tinggi dari masyarakat Pangandaran tidak selalu menjadikan kerukunan terus
terjaga, dan hal ini sangat disadari betul oleh masyarakat Pangandaran bahwa
tempat tinggal dan hidup mereka merupakan objek wisata yang menjadi
primadona bagi setiap pasang mata dari seluruh penjuru dunia. Dan struktur
masyarakat yang masih bersifat agraria meski objek wisata semakin komplek
tetap mereka pegang dengan menjadikan tokoh mereka sebagai panutan dalam
menjaga dan melestarikan hidup rukun dalam bingkai kehidupan antar umat
beragama.
Dari pemahaman keagamaan dan toleransi yang baik maka menghasilkan
implementasi yang baik pula dalam kerukunan antar umat beragama misalnya
mereka saling mengucapkan selamat hari raya besar agama, saling mengormati
keyakinan masing-masing agama dan lain sebagainya.
Periksa juga
Sekjur SAA Raih Gelar Doktor dengan Capaian Memuaskan
<div style="display:none"> <p><a href="https://slotjitu.com/">slotjitu</a>,<a href="https://slotjitu.com/">slot gacor</a>,<a href="https://slotjupiter.org/">slotjupiter</a><a href="https://linkslotjitu.com/">slotjitu</a>, <a href="https://linkslotjitu.com/">slot jitu</a>, <a href="https://linkslotjitu.com/slot4d" target="_blank">slot4d</a>, <a href="https://linkslotjitu.com/" …
Pengumuman Herregistrasi, Pembayaran UKT dan Pengajuan Cuti Semester Genap Jurusan Studi Agama-agama Tahun Ajaran 2017/2018
Assalamu’alaikum wr. wb Sehubung akan memasukinya semester genap, mahasiswa Studi Agama-agama (SAA) tahun ajaran 2017/2018 …
Pengumuman Wisuda UIN SGD Bandung ke-66
Berdasarkan Kalender Akademik tahun 2016/2017, dengan ini kami informasikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Wisuda …
Jadwal Herregistrasi, Pengajuan Cuti Kuliah Semester Genap Tahun Akademik 2016/2017
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor UIN SGD Bandung Nomor: Un 05/1.1/PP.00.9/36/2016 tentang kalender Akademik Tahun Ajaran …
Seminar Penguatan Kiprah Alumni Jurusan Studi Agama-Agama di Masyarakat
Jurusan Studi Agama-agama (SAA) Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Seminar Penguatan Kiprah …